Minat berwirausaha dapat diukur dengan: (Bhandari, 2007)
1. Prestis sosial, merupakan suatu rasa
penghargaan tersendiri yang
dirasakan
seseorang bila melakukan salah satunya dengan
berwirausaha untuk
dilihat di masyarakat ataupun diakui oleh
lingkungan
sehingga menaikkan derajatnya.
2. Tantangan pribadi, merupakan suatu
tantangan untuk diri sendiri
yang membuat seseorang ingin
membuktikan apakah dia mampu
atau tidak
melakukan suatu hal yang mungkin belum pernah
dilakukan
sehingga memicu dirinya untuk belajar dan mencoba.
3. Menjadi bos, adalah keinginan untuk
menjadi bos suatu saat nanti
atau mendirikan usaha sendiri.
4. Inovasi,
merupakan menciptakan sesuatu yang baru ataupun
mengembangkan
sesuatu yang sudah ada menjadi berbeda dari
yang lainnya.
5.
Kepemimpinan, merupakan proses mempengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.
6. Fleksibilitas,
merupakan kelonggaran saat memiliki suatu usaha
sendiri seperti dari jam kerja yang bisa diatur sendiri.
7. Keuntungan, merupakan laba yang diperoleh dari usaha yang
dibukanya sendiri.
Perilaku kewirausahaan dipengaruh oleh
faktor internal dan eksternal.
Faktor tersebut
adalah hak kepemilikan (property right), kemampuan/
kompetensi
(competency/ability), dan insentif (incentive). Sedangkan faktor
eksternalnya
adalah lingkungan (environment) (Suryana, 2003).
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha
Terdapat
berbagai faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha
pada mahasiswa
yaitu:
Pengaruh Ekspektasi Pendapatan
terhadap Minat Berwirausaha
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh seseorang
baik berupa uang maupun barang. Berwiraswasta dapat
memberikan pendapatan yang dapat
digunakan untuk memenuhi
kebutuhan
hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan
itulah yang dapat
menimbulkan minatnya untuk berwirausaha
(Suhartini,
2011).
Dalam
bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima
oleh perusahaan
dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan
produk dan/atau
jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan
kurang penting
dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah
uang yang
diterima setelah dikurangi pengeluaran.
Ekspektasi atau harapan akan
penghasilan yang lebih baik
merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi apakah seseorang
ingin menjadi
seorang wirausaha atau tidak. Jika seseorang
berharap
untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dengan
menjadi seorang
wirausaha, maka ia akan semakin terdorong untuk
menjadi seorang
wirausaha.
Penelitian yang dilakukan oleh Suhartini (2011)
menyimpulkan bahwa
pendapatan berpengaruh terhadap minat
berwirausaha. Seseorang akan tertarik
untuk menjadi wirausaha
karena pendapatan
yang diperolehnya jika sukses melebihi
karyawan.
Seseorang dengan harapan pendapatan yang lebih tinggi
daripada bekerja
menjadi karyawan menjadi daya tarik untuk
menjadi
wirausaha.
Pengaruh Lingkungan
Keluarga terhadap Minat
Berwirausaha
Lingkungan
Keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil
yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan
anggota keluarga yang lain.
Keluarga merupakan
peletak dasar bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, disinilah yang
memberikan pengaruh awal
terhadap
terbentuknya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan
kreativitas dapat ditumbuhkan sedini
mungkin sejak anak mulai
berinteraksi dengan orang dewasa.
Orangtua adalah pihak yang
bertanggung jawab
penuh dalam proses ini. Salah satu unsur
kepribadian adalah
minat. Minat berwirausaha akan terbentuk
apabila keluarga
memberikan pengaruh positif terhadap minat
tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling
mempengaruhi baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Orang tua yang
berwirausaha dalam bidang tertentu dapat
menimbulkan minat
anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama
pula (Suhartini,
2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Suhartini (2011)
menyimpulkan bahwa lingkungan keluarga
berpengaruh terhadap
minat
berwirausaha. Semakin kondusif lingkungan keluarga
disekitarnya maka
akan semakin mendorong seseorang untuk
menjadi seorang wirausaha. Apabila lingkungan keluarga
mendukung maka seseorang akan semakin
tinggi niatnya untuk
menjadi wirausaha
dibandingkan jika tidak memiliki dukungan
dari lingkungan
keluarga.